TEKNIK PENAMBALAN JALAN
BERLUBANG
DENGAN BETON YANG
DITUTUP LEMBARAN PLAT BAJA
Tekstur tanah
yang lembek dan juga karena genangan
banjir, menyebabkan banyak jalan berlubang di seluruh Indonesia. Penanganan
masalah yang tidak dilakukan secepatnya akan menimbulkan ketidak nyamanan,
memperlambat jarak tempuh, merusak kendaraan serta menimbulkan dampak kemacetan.
Jalan
berlubang ini akan cenderung membesar karena benturan berulang oleh roda
kendaraan yang lewat di atasnya. Semakin ramai kendaraan yang lewat akan semakin
cepat tingkat kerusakan jalan berlubang tersebut.
Penambalan
cepat dengan lapisan aspal, membutuhkan tenaga yang mengerti cara kerja dan
sejumlah peralatan termasuk mesin penggiling aspal yang harus didatangkan. Sedangkan
penutupan jalan berlubang dengan adukan beton semen membutuhkan waktu
pengeringan beberapa hari, hal ini akan sangat mengganggu arus lalu lintas jika
hal itu dikerjakan di jalan utama yang ramai.
Maka untuk
mengatasi persoalan di atas diperlukan teknik yang menjadi solusi dengan
prasyarat:
1. Pengerjaannya mudah.
2. Waktu pengerjaan cepat.
3. Menggunakan peralatan yang sedikit.
4. Bahannya mudah didapat.
5. Hasil penutupan lubang kuat.
6. Tingkat kerataan mulus.
7. Bisa dikerjakan oleh semua orang/masyarakat tanpa harus oleh instansi terkait semacam
Dinas Pekerjaan Umum.
8. Biaya relatif murah.
Solusinya
adalah “Teknik Penambalan Jalan
Berlubang Dengan Beton Yang Ditutup Lembaran Plat Baja”, sehabis ditambal
dengan beton jalan langsung bisa dilewati.
Caranya
adalah Jika terdapat jalan berlubang di sekitar kita, cukup kita buat adukan
semen + pasir + batu split dan lebih bagus lagi ditambah cairan pengeras (hardener) beton yang kini banyak
tersedia di toko material bangunan, sehingga menghasilkan adonan beton dengan
kualitas campuran yang sangat baik.
Lubang jalan
tersebut kita bersihkan dari kotoran dan bagian pinggir lubang kita rapikan
agar memiliki kedalaman yang sama dengan bagian tengah, agar mendapatkan
ketebalan penambalan yang merata.
Volume
pembuatan adukan beton secukupnya sesuai kebutuhan lubang, agar sisa adukan
tidak terbuang percuma.
Jalan yang
sudah dicor beton, kita tutup dengan lembaran plat baja yang tebalnya sekitar
10 milimeter. Jika ketebalan plat bajanya tipis tidak kuat jika dilewati kendaraan
berat, namun jika lembarannya terlalu tebal akan sangat mengganggu benturan dengan roda kendaraan. Lagipula
sangat berat jika diangkat secara manual.
Buatkan
“garpu semacam mulut buaya” dari besi yang buatkan pegangan, untuk memindahkan
plat baja sebelum dan sesudah pekerjaan. Ada baiknya pula sudut bagian atas
plat baja digerinda agar tidak terlalu tajam yang berpotensi merusak ban
kendaraan. Plat baja ini bisa dipakai berulangkali, namun tetap waspada karena
rawan dicuri jika jalanannya sepi.
Jangan lupa
pula memasang rambu/marka peringatan untuk keselamatan pekerja dan pengendara,
minimal 100 meter sebelum lokasi pengerjaan.
Bagaimana
jika jalan berlubangnya relatif besar, caranya dengan menggunakan beberapa buah
plat baja yang sambung las listrik sementara, secara kuat namun masih tetap bisa
dicopot. Buatkan kaki-kaki tiap jarak 40-50cm dari beton yang sudah dibuat
sebelumnya. Kaki-kaki ini disesuaikan dengan ketebalan penambalan permukaan
yang direncanakan untuk menopang plat baja di atas adukan beton yang kondisinya masih lembek.
Satu minggu
setelah pengecoran, plat baja bisa kita angkat dan digunakan ditempat lain.
Sebenarnya selain plat baja bisa juga dengan kayu triplek tebal, tapi hanya
bisa dilewati motor.
Teknik ini
mungkin bisa diterapkan di jalan negara semacam jalur Pantai Utara Jawa
(Pantura), namun perlu ujicoba dan pengkajian lebih lanjut. Karena jalur
Pantura yang rawan terkena banjir, butuh penutupan jalan berlubang yang selalu
banyak terjadi dengan waktu pengerjaan yang cepat, tanpa harus mengganggu arus
lalu lintas yang dapat menimbulkan
kemacetan total berjam-jam, karena jalur ini merupakan urat nadi perekonomian
nasional.
Demikian
sekilas teknik yang saya buat ini semoga bermanfaat. Ada baiknya ayo kita buat pula komunitas Suteja (Sukarelawan Tambal Bopeng
Jalan) di lingkungan kita, untuk menghidupkan semangat gotong royong dalam
menambal jalan berlubang demi Indonesia yang lebih baik.
#
Tangerang Selatan, 15 April 2014
Suwardi Hagani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar