“Jakarta itu
warganya tidak perlu kebanjiran. Semua
lokasi yang kebanjiran itu memang dari dulunya sudah banjir alias rawa, terus dibuat
pemukiman. Seperti daerah Sunter,
Jakarta Timur , banyak perumahan yang dahulunya adalah sebuah rawa-rawa semak
belukar. Daerah Pantai Kapuk, Cengkareng Jakarta Barat, malah sebuah hutan
lindung rawa-rawa dan hutan bakau yang dilindungi Undang-undang, malah dirubah
menjadi perumahan. Demikian pula dengan daerah Kampung Melayu, Kalibata dan
Pesanggrahan Bintaro adalah sebuah bantaran sungai. Jadi sejak jaman revolusi 1945 juga daerah tersebut sudah digenangi oleh luapan sungai, kemudian
dijadikan pemukiman oleh masyarakat, maka jangan salahkan alam jika terjadi
banjir”, demikian omongan bijak
masyarakat Betawi tentang banjir di Jakarta.
Semua kejadian di atas terjadi karena mahalnya
lahan di Jakarta, maka dengan terpaksa, orang membuat pemukiman di daerah yang dari jaman dahulunya sudah rawa-rawa, persawahan dan bantaran
sungai.
Hal yang paling mendesak sekarang adalah mencari solusi dari semua
itu, selain semua pihak harus tertib dan patuh terhadap penggunaan tata ruang.
Solusinya adalah membuat rumah panggung modern, untuk pemukiman di daerah rawan
banjir.
Rumah Panggung.
Rumah panggung adalah kearifan lokal dari nenek moyang kita di hampir semua
suku di Indonesia, dari Sumatera hingga papua.
Sebuah rumah yang dibangun dengan kaki-kaki yang lebih tinggi dari tanah dan permukaan air yang tujuannya menghindari masuknya binatang buas serta untuk menghindari luapan sungai atau pasang air laut.
Sebuah rumah yang dibangun dengan kaki-kaki yang lebih tinggi dari tanah dan permukaan air yang tujuannya menghindari masuknya binatang buas serta untuk menghindari luapan sungai atau pasang air laut.
Suku-suku pedalaman
yang jauh dari sungai dan pantai saja menggunakan rumah panggung, apalagi pemukiman masyarakat
ditepian sungai-sungai besar, seperti Sungai Musi, Sumatera selatan, demikian
pula pemukiman ditepian sungai-sungai besar di Kalimantan serta suku Bajo yang
mendirikan pemukiman di laut.
Rumah Panggung Modern
Jika kita lihat perumahan modern di Amerika Serikat, di pedesaan, dibuat dalam bentuk rumah panggung. Hal itu dibuat karena pemikiran sanitasi dan sistim pengudaraan yang lebih sehat ditinjau dari fungsi arsitekturalnya.
Rumah panggung modern bisa terbuat dari logam, semen dan kayu atau bisa juga perpaduan dari ketiganya. Bentuknya bisa minimalis, etnis atau futuristik, Jadi mengapa bangunan yang berada di daerah rawan banjir tidak dibuat dalam bentuk rumah panggung?
1.
Prinsip dasar dalam memanfaatkan alam adalah bersikap arif, beradaptasi dan bersahabat terhadap kaidah kekuatan alam, serta menyikapi hakekat bentuk rupa muka bumi (kontur) yang memang sudah terbentuk dalam proses
pembentukan rupa daratan selama jutaan tahun, tanpa kita paksakan untuk merubahnya. Jika kita merubahnya maka berkonsekuensi terhadap
kita sendiri atau malah merugikan orang lain yang harus menanggung akibatnya.
Contohnya suatu kawasan persawahan
dan rawa, kita urug dengan tanah, kemudian kita jadikan pemukiman, maka ribuan
atau jutaan meter kubik air yang biasa tertahan di daerah itu sebagai sebuah
embung (polder) alami, akan melejit menggenangi
ke pemukiman daerah lain yang lebih rendah di hilir, walau dahulunya
bukan sebuah daerah persawahan.
2.
Bersahabat terhadap banjir sebagai perilaku alam, dengan mendisain konstruksi rumah dalam bentuk rumah panggung modern. Mempersiapkan secara teknis
semua infrastruktur dan jaringan utilitas, seperti kabel listrik, saluran pipa air
bersih dan sebagainya yang ada di rumah
dan lingkungan kita harus sudah kebal jika banjir akan datang secara rutin.
3.
Selama ribuan tahun, nenek moyang kita hidup nyaman
dengan rumah panggung di berbagai daerah, kenapa kita harus risih kembali
kepada perilaku nenek moyang kita dalam bertempat tinggal. Malah kita bisa
mengekspresikan kepribadian dalam kebudayaan masing-masing suku di rumah
panggung modern kita.
Biarkan banjir datang jika memang sudah menjadi bagian dari kondisi kawasan yang kita diami, asalkan datangnya banjir tidak menimbulkan kerugian, mengganggu aktivitas rutin sehari-hari dan kita tetap merasa nyaman ketika banjir itu datang. Solusinya adalah "Rumah Panggung Modern Sebagai Solusi Perumahan Daerah Banjir".
Tangerang Selatan, 04 Januari 2014
Suwardi Hagani